Populasi Luwak Semakin Menurun
Populasi Luwak Menurun Karena Sering di Tangkap
Populasi Luwak semakin hari semakin menurun, hal ini terjadi karena saat ini banyak penjual kopi luwak yang memburu luwak di hutan, kemudian ditangkar untuk menghasilkan kopi luwak, maka munculah istilah Kopi Luwak Tangkar. Menurut informasi yang didapat, rata-rata dalam seminggu, dua ekor luwak mati didalam penangkaran.
Hal ini memang agak ironis. Luwak yang dulu dianggap sebagai hama, kini begitu di cari orang karena kemampuan nya melakukan fermentasi kopi melalui pencernaan nya sehingga menghasilkan kopi termahal di dunia yang bernama kopi luwak. Jika kita mengingat sejarahnya, kopi luwak ditemukan secara tidak sengaja oleh para petani Indonesia yang kala itu dilarang meminum kopi dari kebun oleh Belanda. Mereka terpaksa mengumpulkan biji kopi yang berasal dari kotoran luwak (musang). Dan ternyata kopi unik ini memiliki rasa dan aroma yang luar biasa.
Esensial dasar dari kopi luwak adalah karena buah kopi yang dikonsumsi oleh luwak hanyalah buah kopi terbaik yang matang dengan sempurna. Namun hal ini tidak berlaku terhadap luwak tangkar. Pada faktanya, luwak tangkar ketika siang hari diberi makan buah kopi yang di taruh di dalam keranjang atau nampan, mereka memang awalnya hanya makan buah kopi yang benar-benar matang, namun ketika malam hari, ketika luwak lapar, mereka terpaksa memakan juga buah kopi yang belum matang sempurna, sehingga kualitas kopi luwak tangkar umum nya dibawah kopi luwak liar.
Populasi luwak akan bisa dipertahankan jika para penjual luwak hanya menjual kopi dari luwak liar, yang hidup bebas di hutan. Memang kopi luwak liar lebih sulit didapat, namun efek positifnya adalah citra kopi luwak di mata dunia akan tetap menjadi kopi terbaik, sehingga wajar jika harganya mahal sekali, karena memang stok nya terbatas.
Para penjual kopi luwak yang hanya memikirkan keuntungan semata hanya akan membuat populasi luwak semakin hari semakin menurun. Saat ini peran pemerintah sangat diperlukan. Bahkan jika perlu pemerintah mengeluarkan undang-undang agar luwak menjadi hewan yang dilindungi. Hal ini wajib dilakukan agar kopi luwak sebagai komoditi asli Indonesia tetap bisa terjaga dan baik dimata dunia.
Luwak tangkar banyak yang mati karena stress. Setiap hari diberi makan kopi. Mereka dipaksa diet, sehingga lama kelamaan mereka tidak kuat dan akhirnya mati. Kandang yang sempit, gelap, dan kotor juga menjadi salah satu penyebab banyak nya luwak tangkar yang mati. Banyak para penangkar yang tidak memperhatikan kondisi kandang dan kebersihan nya.
Dengan artikel ini kami berharap agar para penangkar luwak dapat lebih memperhatikan kehidupan hewan luwak. Kita sadari bahwa populasi luwak yang semakin menurun akan merugikan kita sendiri di masa depan.