Paradoxurus Hermaphroditus
Paradoxurus hermaphroditus – Nama ilmiah Binatang Luwak
Paradoxurus hermaphroditus merupakan nama ilmiah dari Luwak. Binatang ini memiliki banyak sebutan pada berbagai daerah di Indonesia. Misalnya di Jakarta orang menyebutnya sebagai Musang, Sunda menyebutnya Careuh, dan untuk daerah Jawa menyebutnya sebagai Luwak atau Luak.
Binatang Luwak ini tidak hanya hidup di Indonesia, di beberapa negara luar negeri hewan ini juga berkembang biak dengan baik, seperti di Vietnam dan Thailand. Dalam bahasa Inggris, luwak juga memiliki beberapa istilah, seperti Common Palm Civet, Mentawai Palm Civet, Common Musang, House Musang dan Toddy Cat.
Luwak memiliki kelenjar pada bagian dekat anus dan memiliki bau yang khas. Bau kelenjar ini seperti harum pandan. Bau pandan pada hewan luwak ini digunakan untuk menandakan wilayah teritori mereka di hutan, dan juga untuk memberitahu kepada lawan jenis mereka bahwa mereka berada di daerah tersebut.
Di Indonesia, dulu luwak dianggap sebagai hama. Luwak sering memakan hewan ternak penduduk seperti Ayam, Bebek, dan sejenisnya. Luwak banyak diburu dan kemudian di bunuh karena dianggap mengganggu. Terkadang luwak juga sering menyerang manusia jika mereka merasa terusik.
Semenjak kopi luwak populer, kini binatang luwak (Paradoxurus hermaphroditus) ini banyak diburu dan kemudian di kandangkan. Mereka mencari luwak sebanyak banyak nya untuk menghasilkan kopi luwak, kopi yang dikenal sebagai “The Most Expensive Coffee in the World“. Hal ini pula yang menyebabkan populasi luwak saat ini menurun drastis, dan kebanyakan kondisi luwak didalam penangkaran pun cukup menyedihkan. Luwak hanya diberi kandang berukuran kecil, sempit dan gelap. Mereka dipaksa makan kopi setiap hari nya, sehingga banyak membuat luwak menjadi stress dan akhirnya mati.
Saat ini para pecinta binatang dan para pemerintah daerah pun sudah mulai mengajukan usulan kepada pemerintah agar binatang luwak masuk sebagai binatang yang dilindungi, dan dilarang untuk di tangkap dan di kandangkan. Semoga saja usulan ini bisa direalisasikan segera oleh pemerintah Indonesia, sehingga komoditi kopi luwak khas Indonesia ini bisa tetap terjaga kualitasnya, dan binatang luwak tetap dapat berkembang biak dengan baik.
Demikian cerita singkat mengenai hewan Paradoxurus hermaphroditus yang unik ini. Kami berharap kedepan nya semoga para penjual kopi luwak hanya menjual kopi luwak liar saja, tidak ada lagi kopi luwak tangkar yang banyak membuat luwak menjadi stress dan mati.