Citarasa Kopi Luwak
Kualitas terakhir untuk menentukan kualitas kopi luwak adalah melalui citarasa. Ketika kita meminum secangkir kopi luwak yang berkualitas, kita bisa mendefinisikan karakter rasa dari kopi luwak tersebut. Hal ini hanya bisa kita deskripsikan jika kita meminum kopi luwak tanpa gula.
Bagi orang awam, biasanya hanya bisa mendefinisikan rasa kopi hanya dengan dua kata: “Enak” atau “Tidak Enak”. Namun jika anda ingin menjadi pebisnis kopi, atau seorang penikmat kopi, anda harus bisa mendefinisikan “Enak” dan “Tidak Enak” tersebut kedalam deskripsi yang lebih jelas.
Sebagai contoh, ketika saya meminum kopi luwak JPW Coffee, maka citarasa yang dapat saya deskripsikan adalah: Smooth, Clean, terdapat campuran rasa antara vanila, coklat, dan jeruk yang dicampur menjadi satu. Jadi kita bisa medefinisikan rasa enak tersebut dengan jelas. Ini penting untuk anda yang ingin menjalani bisnis kopi luwak, agar anda bisa menjelaskan dengan detail mengenai kualitas kopi luwak yang anda jual.
Begitu juga sebaliknya, rasa “Tidak Enak” yang kita rasakan juga harus dapat dideskripsikan dengan jelas, misalnya: Terlalu asam, hambar, tidak clean ketika kopi melewati tenggorokan, rasa kopi langsung hilang ketika ditelan atau bad after taste, dll.
Mendeskripsikan citarasa kopi luwak bukan perkara mudah. Semua butuh pengalaman dan sering melakukan cupping test beragam jenis kopi yang berbeda. Lama kelamaan anda akan mengetahui karakter dari setiap kopi yang anda minum. Langkah awal untuk dapat merasakan karakter kopi luwak adalah membiasakan diri menimum kopi tanpa gula, terutama untuk speciality coffee atau kopi luwak. Jika anda meminum kopi instan yang dijual murah di warung, tidak pengaruh mau pakai gula atau tidak, karena kalau ga pakai gula sudah pasti tidak enak rasanya, karena semua kopi instan menggunakan jenis kopi dengan grade yang rendah, sehingga harga menjadi murah dan bisa dijual murah di pasaran.
Semoga informasi singkat mengenai citarasa kopi luwak ini bermanfaat untuk kita.
Terimakasih